Acara kompetisi menembak AASAM (Australian Army Skill at Arms Meeting) ini diselenggarakan pada tanggal 6-22 Mei 2011 di Combined Arms Training Center, Markas Angkatan Darat Australia, di Puckapunyal, Victoria, Australia.
Kompetisi internasional ini diikuti oleh beberapa negara seperti Indonesia, Belanda, Thailand, Papua Nugini, Timor Leste, Kanada, Perancis, Selandia Baru, Brunei Darussalam, Malaysia dan Amerika Serikat.
Pada babak akhir kompetisi, Malaysia menjadi lawan terkuat Indonesia, namun Sersan Satu Poltak Siahaan dan Kopral Dua Woli Hamsan berhasil meraih 7 medali emas, 9 medali perak dan 5 medali perunggu dimana Indonesia mengungguli peserta-peserta dari negara lainnya. Bahkan peserta Indonesia mendapatkan pujian dari beberapa negara peserta lainnya seperti yang dikatakan oleh peserta dari Belanda "Good score! Indonesia have the best score than other countries."
Tahun ini TNI AD mendapat tantangan untuk tidak menggunakan pistol ST1. Walau demikian bukanlah suatu kesulitan bagi TNI AD. Dengan bersenjatakan pistol jenis Browning milik Australia sekalipun, Indonesia tetap unggul dalam kategori ini. Hal ini diamini oleh salah seorang peserta dari Australia yang berujar, "It’s not about the gun, but it’s all about the man behind the gun.". Ini menunjukkan kualitas dari penembak jitu TNI AD.
Kompetisi tahunan ini tidak hanya memberikan pengalaman yang bermanfaat bagi TNI AD, namun juga dapat memberikan kesempatan bagi tim TNI AD untuk mengukur kemampuan tim dari negara lainnya; seperti yang diungkapakan oleh Woli, pemenang kompetisi dalam kategori perorangan di tahun 2009 dan tahun ini.
Colonel Geoff Stacey yang merupakan salah satu penembak terbaik Australia juga memuji tim dari Indonesia "We all have done very well but Indonesia have done the best out of all. They’ve done very well in the competition and they are very professional."
(Dwiastuty Cahyaningrum/Dispenad)
sumber: http://www.tandef.net/indonesia-pert...-di-aasam-2011
Kompetisi internasional ini diikuti oleh beberapa negara seperti Indonesia, Belanda, Thailand, Papua Nugini, Timor Leste, Kanada, Perancis, Selandia Baru, Brunei Darussalam, Malaysia dan Amerika Serikat.
Pada babak akhir kompetisi, Malaysia menjadi lawan terkuat Indonesia, namun Sersan Satu Poltak Siahaan dan Kopral Dua Woli Hamsan berhasil meraih 7 medali emas, 9 medali perak dan 5 medali perunggu dimana Indonesia mengungguli peserta-peserta dari negara lainnya. Bahkan peserta Indonesia mendapatkan pujian dari beberapa negara peserta lainnya seperti yang dikatakan oleh peserta dari Belanda "Good score! Indonesia have the best score than other countries."
Tahun ini TNI AD mendapat tantangan untuk tidak menggunakan pistol ST1. Walau demikian bukanlah suatu kesulitan bagi TNI AD. Dengan bersenjatakan pistol jenis Browning milik Australia sekalipun, Indonesia tetap unggul dalam kategori ini. Hal ini diamini oleh salah seorang peserta dari Australia yang berujar, "It’s not about the gun, but it’s all about the man behind the gun.". Ini menunjukkan kualitas dari penembak jitu TNI AD.
Kompetisi tahunan ini tidak hanya memberikan pengalaman yang bermanfaat bagi TNI AD, namun juga dapat memberikan kesempatan bagi tim TNI AD untuk mengukur kemampuan tim dari negara lainnya; seperti yang diungkapakan oleh Woli, pemenang kompetisi dalam kategori perorangan di tahun 2009 dan tahun ini.
Colonel Geoff Stacey yang merupakan salah satu penembak terbaik Australia juga memuji tim dari Indonesia "We all have done very well but Indonesia have done the best out of all. They’ve done very well in the competition and they are very professional."
(Dwiastuty Cahyaningrum/Dispenad)
sumber: http://www.tandef.net/indonesia-pert...-di-aasam-2011
0 comments:
Post a Comment